[RESENSI] BUKU: Mimpi Bayang Jingga


PEMBUKAAN

Setelah saya memasarkan blog ini lewat status di whatsApp, tiba-tiba ada seorang kawan yang nge-chat, begini:
K: “(Membalas statusn saya dengan Emoticon jempol)”
S : “Numpang ijin, Pak (emoticon tangan terkatup)” 
K: “Jadi tiap cuti harus jalan-jalan , ya? Biar blognya keisi.” 
S: Hehehe...
Jadi sebenarnya, kegiatan cuti bisa bermacam-macam. Jalan-jalan itu salah satu jenis kegiatan saya kalau lagi cuti, dan kalau lagi ada duit sih. Selain itu, banyak. Berenang. Bersepeda. Main sama anak. Main sama istri. Terus satu lagi, baca buku. Ikut-ikutan aja sih baca buku, biar kelihatan keren. Coba Bowo tik-tok dulu viral sambil bawa buku, pasti bagus untuk generasi muda, dan nambah keren. Walau cuma narsis, gak dibaca beneran, minimal memancing generasi muda untuk ikut-ikutan narsis sambil bawa buku. Lama-lama dibaca juga kok, minimal judulnya. Nah, karena Bowo gak terkenal gara-gara buku, akhirnya saya ambil alih aja. Saya memutuskan untuk menulis semua kegiatan saya, cuti atau gak cuti, di blog ini. Sebagai referensi kawan-kawan untuk mengisi hari. Ngisi hari, kan gak harus jalan-jalan. Baca buku adalah salah satu.


Oke, kali ini saya ingin membahas buku yang dipinjami oleh kawan kerja saya. Pak Jumadi namanya. Bukan Jumadin Sidabutar. Orang Dayak. Bukan Batak. Awalnya saya lagi nunggu pesanan buku saya sampai, karena saya belanja online dari Tokopedia. Kura-kura berjanggut. Nanti kalau selesai, akan saya coba bahas. Tapi saya gak janji, soalnya bukunya 900an halaman. Hehe. Setelah ada pertemuan mendadak di kamar seorang kawan, Pak Jum nawari saya untuk baca bukunya. Saya iyakan, tanpa pikir panjang. Bagus katanya. Oke. Esok hari, buku yang diceritakan Pak Jum dikasi ke saya. Untuk dibaca. Judulnya “Mimpi BayangJingga” karya Sanie B Kuncoro. Bukunya cetakan kedua, tahun 2013 dengan cover warna coklat muda bertekstur, di tengah ada rumah, lalu paling bawah ada laut. Dan ada gambar cap yang tertulis “Juara 2 Lomba Cerpen Tabloid Nyata”. Setelah saya buka, ternyata buku itu adalah kumpulan 3 cerpen. The Dessert Dream. Jingga. Mimpi Bayang.

ISINYA

Sejauh sepemahaman saya, setelah membaca habis ketiga judul cerpen ini, ceritanya adalah tentang perselingkuhan. Semuanya. Walaupun judul yang terakhir bukan murni perselingkuhan. Judul yang kedua sebenarnya bukan perselingkuhan juga, tapi per-zina-an. Hehehe. Mirip mirip ya. Intinya tentang asmara lah biar gampang.

SATU-SATU

The Dessert Dream menceritakan tentang seorang istri yang punya kemampuan “nrawang”, tapi punya keterbatasan. Yaitu tidak bisa nrawang suaminya sendiri. Setelah ada insiden kecil, si suami akhirnya kenal sama cewek lain. Orien namanya. Nah, berawal dari sms-an ringan, akhirnya terbiasa. Dan seperti yang sudah banyak disiarkan di TV, begitulah perselingkuhan berawal. Akhirnya tidak ada yang menang dari kejadian itu. Semuanya kehilangan semuanya. Happy ending-nya sedih. Hehehe. Yang bikin menarik dari judul ini adalah, point of view-nya ada 3. Orien. May. Baron. Sudut pandang masing-masing dituliskan.

Jingga, menceritakan tentang pegawai bank yang dapat kenalan seorang milyarder muda, namanya Bentang. Apapun dia punya. Duit, pulau, helipad sekaligus heli-nya, apapun dia punya. Tidak ada yang tidak ia punyai. Kecuali wanita. Alurnya hampir mirip dengan judul pertama, bedanya kalau judul kedua ini, tokoh utamanya sama-sama bujang. Jingga menginginkan pernikahan, Bentang tidak. Itu adalah pagar utama masalah mereka. Sampai akhirnya, seperti sinetron, Jingga hamil. Tapi takut ngasi tau ke Bentang. Jingga pergi. Dijebak temannya. Dan penyesalan. Happy ending yang sedih, seperti judul pertama.

Mimpi bayang. Satu-satunya judul yang happy ending-nya seneng. Ini yang saya suka. Jadi ada pelajaran spiritualnya. Ceritanya, Frangi si tokoh utama, cewek, ini mengalami koma. Di dalam komanya itu, dia bisa menjelajah alam lain. Melihat semuanya. Kejadian nyata. Masa lalu, juga masa depan. Akibat komanya inilah, setelah sadar Frangi 180 derajat merubah sikapnya. Bahkan ia menjadi lebih dewasa menyikapi kehidupan. Seperti merelakan kekasihnya pergi, lalu jadian sama sahabatnya yang lebih mengerti. Dengan legowo. Bagus, menyingkirkan sisi egoisme manusia.

Untuk alur cerita, sangat tertebak. Bagaimana setelah ini, lalu apa kejadian sebelumnya, seperti de javu, sudah tau tanpa harus ingat kapan dan dimana. Bacaan yang menurut saya ringan dan tidak membutuhkan pemikiran yang detil. Apalagi sampai membikin alis mata berkerut, saling bertemu. Tidak sama sekali. Kalau yang suka ngutip kalimat-kalimat gombal, Sanie B Kuncoro saya rasa juga patut diacungi jempol. Banyak kalimat-kalimat puitis. Walau untuk membawa kita pada suasana yang benar-benar terbawa, Sapardi dengan sajaknya dan Aan Mansur dengan puisi modern-nya masih jadi juara. Menurut saya.

AKHIR

Akhirnya, saya kembalikan buku ini ke Si Empunya. Pak Jumadi. Terimakasih atas kesediaannya untuk meminjamkan buku ini ke saya. Sebagai penutup, untuk kawan-kawan yang sedang membayangkan bagaimana akhir dari perselingkuhan, saya rekomendasi buku ini. Walaupun setiap orang punya jalan masing-masing, tapi menurut saya ending-nya tidak jauh-jauh dari sini. Dan yang pasti, sama seperti hasil buah pikir saya tentang berselingkuh. Begini:
Bahwa selingkuh, suka kepada orang lain selain istri/pasangan, adalah sama seperti kita mengulangi rasa suka, cinta, kasih, sayang kepada istri/pasangan kita saat pertama dulu bertemu. Jika kita memilih untuk selingkuh, itu artinya nanti, beberapa tahun lagi, hal serupa akan terjadi lagi. Lagi. Dan lagi. Karena hidup ini hanya soal roda yang selalu berputar. Ada kalanya kita akan kembali ke titik dimana kita menentukan sesuatu dan akan ada titik dimana kita merasa bosan. Bosan mengenai apapun. Bosan kepada istri/pasangan, adalah salah satunya. Bosan kepada pasangan selingkuhannya juga akan menanti di ujung jembatan.
Lalu, saya ucap terimakasih juga sama penulis, Sanie B Kuncoro atas hiburannya. Walaupun saya tidak kenal sampeyan, setidaknya saya pernah mengenal dan membaca karya sampeyan. Terimakasih pelajarannya tentang akhir dari selingkuh. Doakan saya tidak seperti Baron, sama seperti doa saya ke sampeyan.

Sanie B Kuncoro, yang ternyata seorang perempuan. (Sumber: Foto profilnya di Goodreads)


Komentar

  1. Jadi gimana endingnya? Hehehehe...

    Di jagad Facebook ada beberapa cerbung yang viral selama dua bulanan lalu. Akhirnya dibuatkan novel kayanya. Temanya kurang lebih kayak gitu. Cuma beda latar dan situasinya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Endingnya gak happy pak luk...
      Kalo terlalu banyak cerita takut spoiler pak...hehe

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sambel Tumpang: Kuliner Kediri yang harus dicoba

[Review] Fujifilm X-70

[Cuti Kemana] Serunya Bermain Salju di Panama Park Bandung