Kalau saya teriak atau berbisik ke istri
"Ke Paddy yuk..." pasti langsung dibalas dengan pukulan ringan yang pura-pura saya hindari tapi sebenarnya kena juga sebagai reaksi atas tingkah istri yang sedikit merajuk.
Paddy City Resort, boleh dibilang tempat baru untuk para manusia yang haus hiburan di Kota Malang. Kenapa saya bisa ke sana? Ya, Istri yang ajak. Saya iyakan saja ajakannya waktu itu lewat telepon. Waktu itu saya masih di batubara, yang cutinya 8:2. Lokasinya ada di dalam area perumahan.
Kalau dari penampakan di internet,
view-nya lumayan menarik dengan bentuk rumahnya yang "Jawa" dan dikelilingi sawah dengan tanaman padi lalu diakhiri dengan sungai di ujung sana. Itu informasi yang saya dapat saat saya
browsing di google yang seakan tau segalanya. Konsep yang menarik, pikir saya.
Saatnya cuti yang ditunggu-tunggu harus ditunaikan. Kami berangkat, waktu itu tahun 2016 bulan Mei. Anak saya masih 1 tahun dan sedang asyik belajar jalan. Setibanya di sana, seperti yang biasa dilakukan kalau ingin menginap di tempat lain,
check-in. Setelah diberi kunci kamar dan seorang
room boy dengan sigap membawa koper kami, kami langsung menuju kamar yang ternyata kami mendapat kamar model Joglo. Sebenarnya ada satu tipe Joglo yang menurut saya sangat asik, jadi joglonya berdiri di atas kolam ikan. Ada 2 tipe yang seperti ini waktu saya ke sana.
|
Tampak depan kamar kami |
|
Joglo yang dibangun di atas kolam ikan |
Kesan pertama saat masuk ke kamar adalah:
seram. Kenapa seram? Karena pas kami masuk, anak saya nangis seperti enggan masuk ke kamar. Gelap dan bau kayu dan sedikit aroma kotoran tikus. Mungkin kalau untuk pasangan pengantin baru, akan menikmati kamar seperti ini. Dengan lampu
dop warna kuning remang-remang akan menambah romantisme keadaan. Tapi kalau untuk keluarga yang membawa anak kecil, saran saya ambil tipe kamar modern yang tersedia di sini. Kamarnya seperti bangunan hotel seperti umumnya.
|
Tampak dalam tipe Joglo. Lampu utama hanya yang di ujung ruangan. |
|
Pencahayaan dalam ruangan saat siang hari, remang-remang. |
Nampaknya, manajemen Paddy Resort masih melakukan pengembangan pada saat saya berkunjung ke sana. Karena ada satu tipe Joglo tapi lebih besar dari kamar saya, masih belum terurus. Saya tiba di tempat tujuan siang hari sekitar jam 14.00, jadi masih ada waktu untuk
explore area sekitar Paddy City Resort. Memang benar yang disajikan oleh google tentang tempat ini, konsep jawa yang
ndeso terasa sekali saat sawah dengan tanaman padi yang masih muda menghijau terkena sinar mentari. Satu dua gazebo yang diletakkan di titik-titik yang tepat akan membuat istirahat anda semakin nyaman. Lalu suara gemericik sungai di ujung perbatasan resort telak membuat lelah anda terbayar tuntas bahkan ada kembaliannya 😆.
|
Pemandangan dari beranda kamar. Nampak beberapa gazebo yang diletakkan di beberapa titik. |
|
Gazebo |
Sayang waktu itu saya tidak banyak mengambil dokumentasi di lokasi ini. Karena memang niat awal hanya untuk dokumentasi pribadi saja. Jadi saya tidak bisa membuktikan adanya sungai di ujung lokasi ini 😓. Hanya saja, saya sempat foto di perbatasan antara pagar Paddy Resort dengan sungai di belakangnya. 😅😅
Nah, apakah Paddy City Resort sebegitu sempurnanya? Oh tentu tidak. Manusia saja ada kekurangannya, apalagi buatan manusia.
Oke kekurangan pertama yang saya rasakan adalah air. Lancar kok, bukan tidak ada air, tapi tidak bisa diatur suhunya. Ini yang bikin anak saya nangis saat dimandikan. Memang niatnya adalah untuk menghadapi udara Malang yang dingin, tapi kalau tidak bisa diatur suhunya ya sama saja menyelesaikan masalah dengan masalah. Ini masukan untuk manajemen, dan semoga tahun 2018 sudah ada perbaikan. 😀
|
Shower air panas tanpa pengatur suhu. |
Lalu yang paling membuat saya kecewa adalah layanan sarapannya. Saya bisa mengatakan layanan terburuk selama saya nginap di sana-sini. Bagi saya, menu
ndeso yang dihidangkan tidak ada masalah; nasi putih, ayam goreng, tempe goreng, sayur asem, teh, dan kopi. Masalahnya adalah pada layanannya, jadi lauk utama dijatah satu potong per kepala. Jika nambah atau dibungkus untuk bekal anak, akan dikenakan
charge. Kacau. Iya, ini yang bikin saya mengurungkan niat jika ada yang ngajak saya ke sini lagi, kecuali kalau memang sudah ada perubahan yang lebih baik. Atau jika sudah ada perubahan, kawan-kawan bisa menginfokan melalui kolom komentar di bawah.
Secara keseluruhan, Paddy City Resort sangat cocok untuk dijadikan tempat bersantai, apalagi untuk pekerja kantoran yang sudah lama tidak cuti. Atau bagi Kera Ngalam yang sudah bosan dengan rutinitas harian di Malang yang sudah mulai macet di sana sini. Tapi jangan kecewa dengan pelayanan sarapannya ya 😝.
***
Oiya, untuk mengobati hati yang panas, pegunjung bisa berendam di kolam renang yang juga disediakan 😂
Komentar
Posting Komentar